Selasa, 12 April 2011

Makanan Khas Palembang Lainnya Selain Pempek

Makanan Khas Palembang Lainnya Selain Pempek :


Celimpungan

adalah makanan yang berasal dari Palembang Sumatera Selatan. Bahan dasar celimpungan adalah adonan sagu dan ikan seperti halnya empek-empek.

Perbedaan terletak pada bentuk dan kuahnya. Celimpungan berbentuk bulat dengan diameter 10 cm dan tipis (pipih). Kuahnya terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Celimpungan dimakan bersama sambal gorengnya.


Model

pada dasarnya dibuat dari adonan yang sama dengan pempek kapal selam. Bedanya, model diisi dengan tahu dan digoreng sebelum disaji. Pada waktu dihidangkan, model di campur dengan kuah model yang terbuat dari kaldu udang. Selain dicampur dengan bihun, biasanya dicampur dengan timun dan ebi.

Jenis-jenis model ini terdiri dari 2 macam, yaitu model ikan dan model gendum. Model ikan dibuat dengan bahan yang hampir sama dengan pempek. Sedangkan model gendum terbuat dari tepung terigu. Biasanya model gendum ini lebih murah daripada model ikan. Model sangat terkenal juga di Kota Palembang.


Tekwan

adalah hidangan sup khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu yang dibuat dalam ukuran kecil-kecil, dan disajikan dengan menggunakan kuah udang dengan rasa yang khas. Biasanya pelengkap tekwan adalah bihun, irisan bengkoang dan jamur, serta ditaburi irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng.


Laksan

adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari bahan baku sagu dan ikan. Laksan dibuat dalam bentuk oval dengan rasa yang hampir pempek, tetapi disajikan dengan menggunakan kuah santan.


Mie Celor

adalah hidangan mi yang disajikan dalam campuran kuah santan dan kaldu ebi (udang kering), dicampurkan taoge dan disajikan bersama irisan telur rebus, ditaburi irisan seledri, daun bawang dan bawang goreng. Hidangan ini berasal dari kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia, dan bersama dengan Pempek telah menjadi hidangan khas Palembang, dan Ukuran mi yang digunakan lebih besar,


Kue Delapan Jam

Makanan khas / kue tradisional asli Palembang yang pembuatannya membutuhkan waktu delapan jam ini khusus disajikan pada saat-saat istimewa.

Dalam tradisi masyarakat Palembang, suatu kehormatan jika disuguhi kue delapan jam. Hidangan kue yang rasanya manis ini mengungkapkan penghormatan orang Palembang kepada kerabat dan tamu, terlebih di saat silaturahmi seperti Lebaran dan hari besar semua agama di palembang..
Sesuai dengan namanya, keistimewaan kue delapan jam terletak pada proses pembuatannya yang membutuhkan waktu delapan jam.

Resep pembuatannya merupakan resep tradisional yang diwariskan turun-temurun.

Itulah yang membuat kue ini terus bertahan sampai sekarang.

"Semua orang asli Palembang tahu bagaimana membuat kue delapan jam. Tetapi, untuk alasan praktis, sebagian orang memilih untuk memesan saja,

Di Palembang Makanan sejenis kue basah ini dibuat dengan bahan dasar telur bebek, susu kental manis, susu bubuk putih, mentega, dan gula. Bahan-bahan pembuat kue itu memang tergolong mahal.

Daya tahan kue delapan jam paling lama satu minggu jika disimpan di luar lemari pendingin atau satu bulan jika disimpan di lemari pendingin.( sumber : http://kotapalembang.blogspot.com)

Kue maksuba

Maksuba adalah nama salah satu makanan tradisional Palembang. Makanan sejenis kue basah ini tidak banyak terdapat di toko-toko kue yang bertebaran di segenap penjuru kota. Meski begitu, terkadang maksuba justru dapat dijumpai di sebuah kedai makanan yang terdapat di Pasar Cinde, salah satu pasar tradisional tertua di pusat Kota Palembang.

Sepert Kue Delapan Jam, Kue maksuba memang bukan kue yang biasa disajikan sembarang waktu. Dalam tradisi masyarakat Palembang, kue ini merupakan hidangan pada saat-saat istimewa, khususnya

Menyajikan hidangan istimewa memang diyakini sebagai bentuk penghormatan kepada kerabat dan tamu. Terlebih saat silaturahmi Lebaran, saling berkunjung untuk mempererat persaudaraan. Hidangan Lebaran rasanya tak lengkap tanpa maksuba.

Apalagi buat pengantin baru, ada kewajiban memberi antaran ke mertua saat lebaran, yang paling bagus, ya, maksuba itulah.

Akan tetapi, pada kenyataannya, kue maksuba memang makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Kue basah ini sama sekali tidak berbahan tepung.

Menurut resep tradisional, macam bahan pembuatan maksuba tidak banyak. Hanya telur bebek (biasanya disiapkanlah adonan 28 butir telur), susu, mentega, dan gula.

Kalau asal beli di pasar, apa bisa dijamin. Kadang telurnya dicampur telur ayam biasa karena telur bebek mahal. Makin sedikit pakai telur bebek, rasanya kan kurang ‘Lemak Nian” “lemak nian”dalam bahasa daerah Palembang berarti sangat lezat.

Untuk mengimbangi rasa manisnya yang lekat, maksuba biasa disajikan bersama makanan khas Palembang lain yakni pempek, tekwan, atau model yang menonjolkan rasa gurih. Pempek, tekwan, maupun model.

Meskipun tanpa pengawet, maksuba dapat bertahan sekitar empat hari sebelum perlu dikukus lagi agar tetap sehat dimakan. “Kalau dimasukin lemari es, seminggu tanpa dikukus juga enggak apa-apa,”

Meskipun komposisi tak beragam, tetapi bahan pembuat maksuba ini jelas tergolong mahal. Selain biaya yang mahal, proses pembuatan maksuba pun memerlukan ketelatenan. Di situlah keistimewaan yang membuat maksuba dikenal sebagai “makanan kehormatan”

APEM BANYU


Seperti kue Apem lainya, bahan bakunya adalah juga beras. Hanya berbeda bentuk rasa dan cara pembuatan. Kue Apem biasanya dikukus dalam sebuah cetakan, lalu dibubuhi kelapa untuk disajikan. Kalau Apem Banyu makannya memakai kuah (Banyu). Bentuknya Bulat seperti kue cucur. Tanpa kuah maka kurang enak dimakan. Rasanya rada-rada masem. Sebab membuatnya memakai Umak.

Berbeda dengan kue cucur yang digoreng dalam kuali berisi minyak. Letak enaknya Apem banyu ini terletak di kuahnya. Kuah atau istilahnya wong Palembang "doo-doo"nya itu dibuat dari campuran santan kelapa, gula merah, diberi bumbu seperti cengkeh, pala, lada, kayu manis, musoyyi, cabe jawa dan beras digoreng.

Apem banyu ini biasanya disediakan atau disajikan oleh orang-orang di kampung pada saat acara tahlillan di tempat kematian. Inipun baru disajikan pada hari ke enam.


MENTU & BUGIS


Kue mentu merupakan makanan yang dibungkus dengan daun pisang kemudian dikukus, tetapi rasanya tidak terlalu manis sebab terbalut tepung di dalamnya ialah Pepaya Muda diparut dibumbui dengan ikan atau daging. Dan makan ini merupakan makanan tradisional yang sering disediakan pada saat mengawinkan anak di Palembang.

kue bugis juga dapat kita jumpai di daerah-daerah lain yaitu suatu jenis makanan yang dibungkus daun pisang dimana di dalamnya terdapat gula / kelapa terbungkus tepung.


DADAR JIWO & KUIPAU


Kuipau juga dibuat dari pepaya muda diparut yang dibumbui. tetapi bungkusannya ialah terbuat dari tepung beras yang cair kemudian di lenggang pada kuali sehingga menjadi lembaran-lembaran seperti martabak. Kulit inilah menjadi pembungkus pepaya muda itu dibentuk segi empat. Sesudah itu disajikan dipiring. Kuipau itu dihiasi dengan belundu dan bawang goreng.

Bedanya kuipau dengan dadar jiwo yaitu yang disebut belakangan ini adalah warnanya kuning. membuatnya sama saja. Hanya kulitnya Dadar Jiwo terbuat dari tepung terigu yang diberi warna kuning dengan merah telur atau lainnya. rasanya antara Kuipau dan Dadar Jiwo hampir sama saja.

SAMBEL LINGKUNG

Sambel lingkung adalah makanan untuk campuran nasi, atau ketan.

Bentuk dan warnanya mirip dengan abon, coklat kehitam-hitaman. Terbuat dari bubuk kelapa yang diolah bersama ikan dan diberi bumbu. Cara membuatnya ialah kelapa sudah diparut lalu digoreng hingga kering. Kemudian kelapa ditumbuk sampai halus. Lalu dimasukkan dikuali bersama ikan yang sudah direbus dan kemudian dibersihkan tulang-tulangnya dan diremas hingga halus.

Bumbu-bumbunya terdiri dari lengkuas atau laos, ketumbar, jinten, cabe alias lombok merah, bawang merah dan bawang putih plus daun salam.

Ada juga orang membuat Sambel Lingkung dari daging atau Ayam sebagai pengganti ikan. Makanan ini sering dibawa jika berpergian jauh karena awetnya.

.(Sumber :http://amarlubai.wordpress.com, http://pujanggapiping.blogspot.com)

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PEMPEK

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PEMPEK


Menurut sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam.

Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan "apek", yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina.

Berdasarkan cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota.

Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.

Pempek merupakan adaptasi dari makanan Cina seperti baso ikan, kekian ataupun ngohyang.

Pada awalnya pempek terbuat dari adonan ikan belida dan sagu.

Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih.

Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk.

Dipakai juga jenis ikan laut seperti Tenggiri, Kakap Merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah. Juga sudah ada yang menggunakan ikan dencis, ikan lele serta ikan tuna putih.

Pempek pusatnya adalah Palembang karena hampir semua orang palembang dapat memproduksinya.

Perkembangan Pempek pada Tahun 1980-an, penjual pempek biasa memikul 1 keranjang pempek penuh sambil berkeliling Kota Palembang jalan kaki menjajakan makanannya.

Kini Pempek bisa ditemukan dengan sangat mudah di seantero Kota Palembang. Pempek dijual dimana-mana di Palembang, ada yang menjual di restoran, ada yang dipinggir jalan, dan juga ada yang dipikul. Disemua kantin sekolah/tempat kerja/kampus pasti ada yang menjual pempek.

Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang).

Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam.

Bagi masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas untuk menambah nafsu makan.

Namun seiring masuknya pendatang dari luar pulau Sumatera maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak menyukai pedas. Pelengkap dalam menyantap makanan berasa khas ini adalah irisan dadu timun segar dan mie kuning.

Dari satu adonan pempek, ada banyak makanan yang bisa dihasilkan, bergantung baik pada komposisi maupun proses pengolahan akhir dan pola penyajian. Di antaranya adalah Laksan, Tekwan, Model, dan Celimpungan. Laksan dan celimpungan disajikan dalam kuah yang mengandung santan; sedangkan model dan tekwan disajikan dalam kuah yang mengandung kuping gajah, kepala udang, dan bumbu lainnya.

Varian baru juga sudah mulai dibuat orang, misalnya saja pempek keju,pempek baso sapi, pempek sosis serta pempek lenggang keju yang dipanggang di wajan anti lengket.

Jenis pempek yang terkenal adalah "pempek kapal selam", yaitu telur ayam yang dibungkus dengan adonan pempek dan digoreng dalam minyak panas.

Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama "ada'an"), pempek kulit ikan, pempek pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek keriting.


Sumber : id.wikipedia.org

Negara dan Nama Mata Uangnya

Negara dan Nama Mata Uangnya


Benua Asia memiliki sekitar 47 negara

berikut ini nama-nama negara dan nama mata uangnya:

  1. Afghanistan - AFGANI
  2. Armenia - DIRHAM
  3. Azerbeijan - MANAT
  4. Bahrain - DINAR
  5. Bangladesh - TAKA
  6. Bhutan - NGULTRUM
  7. Brunei - DOLLAR
  8. Cambodia - RIELS
  9. China Renminbi - YUAN
  10. Cyprus - POUND
  11. Georgia - LARIS
  12. India - RUPEE
  13. Indonesia - RUPIAH
  14. Iran - RIAL
  15. Iraq - DINAR
  16. Israel - POUND
  17. Japan - YEN
  18. Jordan - DINAR
  19. Kazakhtan - TENGE
  20. Korea North - WON
  21. Korea South - WON
  22. Kuwait - DINAR
  23. Kyrgyzstan - SOM
  24. Lao - KIP
  25. Lebanon - POUND
  26. Malaysia - RINGGIT
  27. Maldives - RUPEE
  28. Mongolia - TUGRIK
  29. Myanmar - KYAT
  30. Nepal - RUPEE
  31. Oman - RIAL
  32. Pakistan - RUPEE
  33. Palestina - POUND
  34. Philipina - PESO
  35. Qatar - RIYAL
  36. Saudi Arabia - RIYAL
  37. Singapore - DOLLAR
  38. Srilanka - RUPEE
  39. Syria - POUND
  40. Tajikistan - ROUBLE
  41. Thailand - BATH
  42. Turkey - LIRA
  43. Turkmenistan - Manat
  44. United Emirat Arab - DIRHAM
  45. Uzbekistan - SOM
  46. Vietnam - DONG
  47. Yemen - RIAL


Benua Eropa memiliki sekitar 43 negara
berikut ini nama-nama negara dan nama mata uangnya :

  1. Albania - LEK
  2. Andora - FRANCH FRANC
  3. Austria - SCHILLING
  4. Belarus - RUBLEI
  5. Belgium - FRANC
  6. Bosnia Herzegovina - DINARA
  7. Bulgaria - LEVA
  8. Croatia - DINARA
  9. Czech - KORUN
  10. Denmark - KRONE
  11. Estonia - KROONI
  12. Finland - MARKKA
  13. France - FRANC
  14. Germany - MARK
  15. Greece - DRACHMA
  16. Hungary - FORINT
  17. Iceland - KRONUR
  18. Ireland - POUND
  19. Italy - LIRA
  20. Latvia - RUBLU
  21. Liechtenstein - SWISS FRANC
  22. Lithuania - LITAS
  23. Luxembourg - FRANC
  24. Macedonia - DINARI
  25. Malta - POUND
  26. Moldova - LEU
  27. Monaco - FRANCH FRANC
  28. Netderlands - GULDEN
  29. Norway - KRONER
  30. Polandia - ZLOTY
  31. Portugal - ESCUDO
  32. Romania - LEU
  33. Rusia - ROUBLE
  34. San Marino - ITALIAN LIRA
  35. Slovakia - KORUN
  36. Slovenia - TOLARJEU
  37. Spain - PESETA
  38. Sweden - KRONA
  39. Switzerland - FRANC
  40. Ukraine - Hyrvni
  41. United Kingdom - POUND STERLING
  42. Vatican City - ITALIAN LIRA
  43. Yugoslavia – DINAR


Benua Afrika memiliki sekitar 53 negara

berikut ini nama-nama negara dan nama mata uangnya :

  1. Algeria - DOLLAR
  2. Angola - KWACHA
  3. Benin - CENTRAL AFRICA FRANC
  4. Botswana - PULA
  5. Burkina Faso - CENTRAL AFRICA FRANC
  6. Burundi - FRANC
  7. Cameroon - FRANC
  8. Cape Verde - ESCUDO
  9. Central Africa - FRANC
  10. Chad - FRANC
  11. Comoros - FRANC
  12. Congo - FRANC
  13. Congo-Kinshasa - ZAIRE
  14. Cote Divoire - CFA FRANC
  15. Djibouti - FRANC
  16. Eqypt - POUND
  17. Equatorial - GUINEA EKUELE
  18. Eritrea - NAKFA
  19. Ethiopia - BIRR
  20. Gabon - FRANC
  21. Gambia - DALASI
  22. Ghana - CEDI
  23. Guinea - FRANC
  24. Guibea Bisau - PESO
  25. Kenya - SHILLING
  26. Lesotho - MALOTI
  27. Liberia - DOLLAR
  28. Libya - DINAR
  29. Madagascar - FRANC
  30. Malawi - KWACHA
  31. Mali - FRANC
  32. Mauritania - OUGULYA
  33. Mauritus - RUPEE
  34. Morocco - DIRHAM
  35. Mozambique - ESCUDO
  36. Namibia - DOLLAR
  37. Niger - CFA FRANC
  38. Nigeria - NAIRA
  39. Rwanda - FRANC
  40. Saotome & Principe - DOBRA
  41. Senegal - CFA FRANC
  42. Seychelles - RUPEE
  43. Sierra Leone - LEONE
  44. Somalia - SHILLING
  45. South Africa - RAND
  46. Sudan - POUND
  47. Swaziland - EMALANGENI
  48. Tanzania - SHILLING
  49. Togo - CFA FRANC
  50. Tunisia - DINAR
  51. Uganda - SHILLING
  52. Zambia - KWACHA
  53. Zimbabwe - DOLLAR


Benua Amerika memiliki sekitar 35 negara
berikut ini nama-nama negara dan nama mata uangnya :

  1. Antiqua & Barbados - EAST CARIBEAN DOLLAR
  2. Argentina - PESO
  3. Bahamas - DOLLAR
  4. Barbados - DOLLAR
  5. Belize - DOLLAR
  6. Bolivia - PESO
  7. Brazil - CRUZEIRO
  8. Canada - DOLLAR
  9. Chile - PESO
  10. Colombia - PESO
  11. Costarica - COLON
  12. Cuba - PESO
  13. Dominica - EAST CARIBEAN DOLLAR
  14. Dominica Republic - PESO
  15. Ecuador - SUCRE
  16. El Salvador - COLON
  17. Grenada - EAST CARIBEAN
  18. Guetemala - QUETZAL
  19. Guyana - FRANCH FRANC
  20. Haiti - GOURDE
  21. Honduras - LEMPIRA
  22. Jamaica - DOLLAR
  23. Mexico - PESO
  24. Nicaragua - CORDOBA
  25. Panama - US DOLLAR
  26. Paraguay - GUARANI
  27. Peru - SOL
  28. St. Kitt & Nevis - EAST CARIBEAN DOLLAR
  29. St. Lucia - EAST CARIBEAN DOLLAR
  30. St. Vincent & Grenadines - EAST CARIBEAN DOLLAR
  31. Suriname - GULDEN
  32. Trinidad Tobago - DOLLAR
  33. United State of America - DOLLAR
  34. Uruguay - NEW PESO
  35. Venezuela - BOLIVAR

Benua Oceania / Australia memiliki sekitar 14 negara
berikut ini nama-nama negara dan nama mata uangnya :

  1. Australia - DOLLAR
  2. Fiji - DOLLAR
  3. Kirbati - AUSTRALIAN DOLLAR
  4. Marshal Island - US DOLLAR
  5. Micronesia - US DOLLAR
  6. Nauru - AUSTRALIAN DOLLAR
  7. New Zealand - DOLLAR
  8. Palau - US DOLLAR
  9. Papua New Guinea - KINA
  10. Solomon Islands - DOLLAR
  11. Tonga - PA'ANGA
  12. Tuvalu - AUSTRALIAN DOLLAR
  13. Vanuatu -VATU
  14. Western Samoa - TALA


Sumber : http://www.uang-kuno-indonesia.com

Legenda Asal Mula Lomba Bidar

Legenda Asal Mula Lomba Bidar

Lomba bidar adalah lomba mendayung perahu yang dinamai ‘bidar’. Seni dayung tradisional Palembang ini hidup sejak zaman dahulu kala hingga sekarang. Pada perayaan hari besar, terutama Hari Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus, lomba bidar dilangsungkan di Sungai Musi yang mengalir di tengah-tengah kota Palembang. Perahu bidar berbentuk khusus.

Bidar adalah singkatan dari biduk lancar. Sejenis biduk (perahu) yang zaman dahulu kala khusus digunakan oleh petugas penghubung atau kurir. Bentuknya kecil dan hanya muat untuk seorang. Akan tetapi, pada perlombaan sekarang, satu perahu didayung oleh belasan orang.

Menurut cerita, lomba bidar bermula dari peristiwa Putri Dayang Merindu. Seorang gadis cantik jelita tinggal di bagian hulu kota Palembang. Anak tunggal, ayahnya bernama Sah Denar, bersahabat dengan Tua Adil, teman sekampung keluarga kaya raya yang mempunyai anak pria bernama Dewa Jaya. Beranjak remaja, Dewa Jaya dikirim orang tuanya ke beberapa negeri lain untuk menuntut ilmu bela diri, terutama pencak silat.

Bertahun-tahun menuntut ilmu, ketika kembali dia sudah jadi pemuda remaja yang tampan. Ia sangat kagum dan jatuh cinta pada dayang merindu, yang sejak kecil menjadi teman bermainnya. Dewa Jaya minta agar orang tuanya melamar. Sah Denar dan istrinya senang mendengar hasrat melamar itu.

Ketika suami istri menanyai anak mereka, Dayang Merindu dengan lembut menjawab:

“Mohon ampunan pada Ayah dan Bunda. Belum tersirat rasa cinta di hati saya terhadapnya. Oleh karena itu, saya belum mau mengatakan bersedia jadi istrinya. Namun, jika Ayah dan Bunda memaksa, saya tidak akan durhaka pada orang tua.” Sah Denar dan istrinya berpendapat, mungkin karena Dayang Merindu baru berusia sembilan belas tahun, belum ada hasrat bercintaan dengan pemuda. Ketika keluarga Tua Adil datang melamar, mereka menerima lamaran itu dengan ikatan pertunangan.

Sementara itu, di sebuah kampung di hilir kota Palembang, ada seorang pemuda bernama Kemala Negara, anak keluarga petani di tepi Sungai Musi. Selama merantau mencari nafkah ke negeri lain, dia banyak belajar ilmu bela diri. Pada suatu hari, Kemala Negara sedang mandi bersama teman-temannya di Sungai Musi. Mereka melihat sebuah cawan tembaga kecil hanyut terapung dari hulu. Kemala Negara berenang ke tengah sungai mengambilnya.

“Biasanya cawan dan bunga serta minyak yang wangi seperti ini adalah bahan keramas cuci rambut wanita,” kata Kemala Negara. Temannya sependapat dan ada yang mengatakan, pastilah benda keramas itu milik wanita kaya raya, bangsawan.

“Benar. Apa gerangan sebabnya benda seanggun dan semahal ini bisa hanyut? Mungkin ada pria jahat yang mengganggu wanita yang sedang keramas itu. Kita harus berusaha mengembalikannya,” ujar Kemala Negara. Temannya berkata:

“Benar. Carilah siapa pemiliknya, Kemala! Mana tahu nasib baik, pemiliknya masih gadis dan cantik pula. Sepadan dengan kau.” Kemala Negara setuju pendapat temannya. Disimpannya cawan itu tanpa mengusik isinya. Hari itu juga, dia sendiri berperahu menghulu Sungai Musi.

Dua hari berperahu menghulu, terus bertanya, dan bersua dengan seorang gadis yang sedang mengambil air. Gadis itu tersenyum menjawab:

“Benar, Tuan Muda. Ini cawan keramas milik temanku. Dayang Merindu namanya. Tiga hari yang lalu kami mandi beramai-ramai. Dia keramas mencuci rambutnya. Diletakkannya cawan ini di rakit dan kami mandi bermain simbur-simburan. Dia sangat risau karena cawannya ini hanyut.”

“Terima kasih. Tolonglah Adik kembalikan padanya,” ujar Kemala Negara.

Gadis itu kagum meliht pemuda yang berwajah tampan di hadapannya. Dia berkata:

“Tuan Muda sendirilah yang mengembalikannya. Itu rumahnya di hulu situ. Pasti dia sangat berterima kasih.

“Ah, tolong kembalikanlah Dik. Saya khawatir nanti kalau-kalau dia mengira cawannya ini saya ambil begitu saja.”

“Tidak, Tuan Muda. Dayang Merindu itu gadis paling cantik jelita di seluruh kampung ini. Sangat rendah hati dan ramah. Tuan Muda sudah menemukan dan dua hari jauh-jauh dari hilir sana mengantarkannya ke sini.” Tapi karena Kemala Negara menolak untuk mengantarkan, gadis itu berkata:

“Baiklah. Sebentar lagi saya akan ke rumahnya. Kami akan mandi ramai-ramai petang ini. Nanti akan saya ceritakan semua kepadanya. Tuan Muda tunggu kami di tepi semak jalan ke tepian mandi. Serahkanlah langsung kepadanya.” Kemala Negara setuju. Ditambatkannya perahu di dekat belukar, dia menanti di jalan ke tepian mandi. Ketika dilihatnya gadis tadi datang bersama empat gadis, dapatlah dia menduga yang mana gerangan Dayang Merindu. Ketika saling pandang dari jarak yang masih agak jauh, pertama kali dalam hidupnya Dayang Merindu merasa darahnya bergetar, kagum melihat Kemala Negara membungkuk tnda hormat. Dayang Merindu langsung berujar:

“Temanku ini sudah menceritakan semua. Alangkah tingginya baik budi Tuan, telah menemukan dan sudi bersusah payah mengantarkan cawan itu.”

“Maaf Putri Jelita. Terimalah cawan ini. Saya bahagia karena telah dapat mengembalikannya,’ kata Kemala Negara. Dayang Merindu menyambut cawan itu. Masih saling memegang cawan, Dayang Merindu berujar:

“Dengar apa gerangan saya dapat membalas baik budi Tuan?”

Kemala Negara tak mampu berkata-kata. Darahnya gemuruh. Keduanya saling merasakan api cinta pertama bergelora di jiwa. Dayang Merindu sadar dan merasa malu pada teman-temannya. Ditariknya cawan itu. Namun, teman-temannya yang sudah maklum sengaja menjauh. Kemudian, berbincang-bincanglah kedua remaja yang saling jatuh cinta itu. Berkatalah Kemala Negara:

“Silahkan mandi. Teman-teman sudah menanti. Bolehkan kita bersua lagi?”

“Saya juga ingin berkata begitu. Dapatkah kita bersua lagi? Kami mandi dua kali sehari. Tunggulah di jalan ini.”

Tiga hari lamanya Kemala Negara berada di kampung itu. Enam kali mereka bersua dan berbincang. Ketika pulang ke kampungnya, Kemala Negara minta orangtuanya melamar Dayang Merindu. Akan tetapi, alangkah kecewanya mereka, ketika Sah Denar dan istrinya menolak lamaran, dengan alasan Dayang Merindu sudah dipertunangkan.

Kemala Negara sangat marah. Ditantangnya Dewa Jaya bertanding. Dewa Jaya tidak menolak. Keduanya menghadap Datuk kampung itu. Mereka menyatakan ingin bertanding. Siapa yang menang dialah yang berhak jadi suami Dayang Merindu.

Diumumkanlah ke seluruh kampung akan diadakan pertandingan. Seluruh penduduk pun berkumpul menyaksikan. Hanya Dayang Merindu yang tak mau keluar dari rumah. Dia sangat cemas kalau-akalu Kemala Negara kalah. Setengah hari penuh kedua pemuda itu bertanding pencak silat. Ternyata tak ada yang kalah. Oleh karena itu, Datuk memutuskan, pertandingan dialihkan pada lomba bidar. Siapa yang lebih dahulu mencapai garis finis, dialah yang menang.

Pada hari yang ditentukan, seluruh penduduk menyaksikan di tepi Sunagi Musi. Kedua pemuda itu mendapat sebuah perahu bidar yang kecil. Seluruh penduduk berdebar-debar menyaksikan karena ternyata kedua pemuda itu sama kuat dan sama cepat. Keduanya menggunakan tenaga dalam masing-masing. Ternyata keduanya mencapai garis finis pada saat yang bersamaan. Akan tetapi, seluruh penduduk menjdi cemas karena melihat kedua pemuda itu tertelungkup di perahu masing-masing. Ketika diperiksa, keduanya sudah tidak bernyawa lagi.

Mendengar berita itu, Dayang Merindu meninggalkan rumahnya. Datang ke pendopo dimana kedua mayat pemuda itu dibaringkan. Dia berdiri menghadap sang Datuk yang duduk di kursi kehormatan dekat kedua mayat itu. Dengan hormat, gadis itu berkata:

“Saya dan Kemala Negara saling mencinta. Akan tetapi, saya tahu Dewa Jaya juga sangat mencintai saya. Cintanya direstui oleh orang tua saya. Sekarang keduanya sudah menjadi mayat. Saya ingin berlaku adil terhadap keduanya. Mohon agar Datuk belah menjadi dua tubuh saya ini. Yang sebelah mohon dikuburkan bersama Kemala Negara dan yang sebelah lagi dikuburkan bersama Dewa Jaya.” Hadirin dan Datuk terpana mendengar keputusan Dayang Merindu itu. Sebelum mereka sempat berkata dan berbuat sesuatu, tangan kanan Dayang Merindu yang sejak tadi memegang sebelah pisau yang diolesi dengan racun terayun cepat. Ujung pisau menusuk dadanya. Dia rebah dan tewas di tempat itu.

Menurut cerita, seluruh penduduk sangat menghormati dan menyanjung Dayang Merindu yang berani berlaku adil terhadap pemuda yang mencintainya. Jika mereka mengadakan acara untuk memperingati Dayang Merindu yang jadi idola seluruh penduduk, mereka mengadakan lomba bidar.

Cerita ini legenda belaka. Orang tak percaya itu pernah terjadi. Namun, di Palembang, tempat Dayang Merindu mandi berkeramas, sampai sekarang bernama Kampung Keramasan. Lomba bidar dikembangkan, sampai sekarang dan seterusnya akan hidup sebagai seni tradisional dayung Palembang. Kisah Dayang Merindu masih terus hidup sampai sekarang. Kisah ini sering dipentaskan dengan tari, melambangkan kecantikan, kejujuran, penghormatan pada orang tua dan kemampuan bertindak adil terhadap orang yang telah berkorban jiwa karena mencintainya.

Sumber : patehkepur.blogspot.com

Pustaka : Rumah Baca Liana indonesia (http://liana-indonesia.blog.co.uk)